1. Rangkuman Materi IPS Kelas IX
Bab I Semester 1 (Negara Maju dan Berkembang)
NEGARA BERKEMBANG & NEGARA MAJU
CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG (DUNIA KETIGA)
CIRI-CIRI NEGARA MAJU
PERSEBARAN NEGARA MAJU & BERKEMBANG
A. Ciri-ciri Negara Berkembang (Dunia Ketiga)
Klasifikasi World Bankmenjadi 4 (empat) kategori :
Negara berpendapatan rendah (Low Income)=> GNP per kapita ≤ US$765,
Negara berpendapatan menengah rendah (Lower Middle Income)=> GNP per kapita US$766 – 3.035,
Negara berpendapatan menengah tinggi (Upper Middle Income)=> GNP per kapita US$3.036 – 9.385,
Negara berpendapatan tinggi (High Income)=> GNP per kapita≥ US$9.386.
2. Klasifikasi Negara Berkembang
Sistem PBB, menjadi 3 (tiga) golongan :
Negara paling terbelakang (Clause Develope),
Negara berkembang (Developing Country),
Negara kaya pengekspor minyak & anggota OPEC.
Ciri-ciri Negara berkembang ada 5 (lima) yaitu :
Standar Hidup yang Rendah,
Indikator Standar Hidup Penduduk Suatu Negara a.l :
1). Pendapatan Nasional Per Kapita,
Pengertian : jumlah pendapatan nasional suatu negara selama satu tahun dibagi jumlah penduduk Negara tersebut.
2). Tingkat Pertumbuhan Pendapatan Nasional & Pendapatan Per Kapita,
3). Distribusi Pendapatan Nasional,
4). Tingkat Kemiskinan,
5). Kesehatan,
6). Pendidikan,
Tingkat Produktivitas yang Rendah,
Tingkat Pertumbuhan Penduduk & Beban Ketergantungan yang Tinggi,
Ketergantungan yang Tinggi thd Prod.Pertanian & Ekspor Brg Primer,
Dominasi, Ketergantungan, & Kerapuhan dlm Hub.Internasional.
Tujuan Utama Dunia Ketigaa.l :
Memerangi kemiskinan.
Mengatasi ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Mengurangi tingkat pengangguran.
Memenuhi standar minimal di semua bid. Kehidupan.
Memperluas kesempatan dibid. ekonomi & sosial.
Membina keutuhan & kesatuan sbg negara berbangsa.
B. Ciri-ciri Negara Maju
Standar Hidup Tinggi,
Indikatornya a.l :
Pendapatan Per Kapita ≥ US$9.000,
Pertumbuhan Pendapatan Lebih Cepat,
Pemerataan Pendapatan tdk ada kesenjangan,
Kemiskinan tidak mencolok,
Kesehatan yang baik (Perbaikan Gizi & Pelayanan Kesehatan).
Tingkat Pendidikan Tinggi (termasuk kualitas kesehatan fisik yg baik),
Laju Pertumbuhan Penduduk Rendah,
Tingkat Pengangguran Rendah
C. Persebaran Negara Maju & Negara Berkembang
Negara Maju
Eropa : Swedia, Inggris, Perancis, Belanda, Jerman, Italia, dll.
Amerika : AS & Kanada
Asia : Jepang
Australia & Oseania : Australia & New Zealand
Negara Pengekspor Minyak
Asia : UEA, Qatar, Kuwait, Iran, Irak, Arab Saudi, & Indonesia.
Afrika : Nigeria, Aljazair, & Libya.
Amerika : Venezuela
Negara Industri Baru
Asia : Singapura, Hongkong, Taiwan, & Korea Selatan.
Amerika : Meksiko, Brazil, & Ekuador.
Eropa : Yunani & Spanyol.
Negara Berpendapatan Rendah
Amerika : Nikaragua & Haiti
Afrika : Pantai Gading, Ghana, Senegal, Nigeria, Ethiopia, Kamerun, Angola, dll.
Asia & Pasifik : Afganistan, Bangladesh, India, Kamboja, Korut, Papua Nugini, Kep.Solomon, Tajikistan, Timor Leste, Vietnam, dll.
Negara Berpendapatan Menengah
Eropa : Albania, Bosnia H, Serbia M, Korasia, Lithuania, dll.
Amerika : Argentina, Brazil, Kolombia, Meksiko, Uruguay, Venezuela, dll.
Afrika : Mesir, Maroko, Afrika Selatan, Tunisia, dll.
Asia & Pasifik : Samoa Amerika, Indonesia, Lebanon, Yordania, Kazakhstan, Malaysia, dll.
*************
2. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 2 Semester 1 (Perang Dunia II)
PERANG DUNIA II
A. PERANG DUNIA II (SEBAB-JALANNYA-AKIBAT)
1. LATAR BELAKANG PD II
a) Sebab-sebab Umum :
1) Kegagalan LBB menciptakan perdamaian dunia, dikarenakan:
LBB menjadi alat politik negara besar untuk mencari keuntungan.
Negara-negara besar berbuat semaunya dengan menyerang negara lain.
AS tidak ikut sehingga tidak efektif.
Keanggotaan LBB yang sifatnya sukarela.
2) Negara-negara maju berlomba memperkuat militer dan persenjataannya.
3) Adanya Politik Aliansi (mencari kawan persekutuan), sehingga muncul dua blok besar, yaitu:
Blok Fasis : Jerman, Italia, dan Jepang
Blok Sekutu, terdiri atas:
ü Blok Demokrasi : Perancis, Inggris, AS, dan Belanda
ü Blok Komunis : Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslovakia.
4) Adanya pertentangan akibat ekspansi :
ü Jerman dengan “Lebensraum”nya (Jerman Raya).
ü Italia dengan “Italia Irredenta”nya (Italia Raya).
ü Jepang dengan “Hakko I Chi u”nya (Berkorban untuk negara).
5) Adanya Politik Balas Dendam (“Revanche Idea”) Jerman thd Perancis.
6) Berkembangnya paham nasionalisme yang sempit.
7) Timbulnya imperialisme baru (Politik Ekonomi).
b) Sebab-sebab Khusus :
1) Penyerbuan Jerman di Kota Danzig (Polandia) 1 Sept 1939.
2) Penyerbuan Jepang terhadap Cina 1939
3) Penyerbuan Jepang terhadap Pearl Harbour, Hawaii 7 Des 1941.
2. JALANNYA PD II & PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT
a) Medan Eropa
1 Sept 1939 : Jerman menyerang Polandia. Inggris & Perancis menyatakan perang thd Jerman.
9 Apr 1940 : Jerman menyerang Denmark & Norwegia.
Mei 1940 : Jerman mneduduki Belanda.
10 Juni 1940: Italia menyatakan perang thd Perancis & Inggris.
Juni 1940 : Jerman menduduki Perancis.
27 Sept 1940:Jerman, Italia, dan Jepang bersatu dalam Perjanjian Tiga Negara.
22 Juni 1941: Jerman (dibantu Finlandia & Rumania) menyerbu Rusia.
b) Medan Afrika
Inggris memukul mundur Italia di Afrika Utara.
23 Okt 1942 : Sekutu menyerang Blok Sentral di Mesir.
19 Nov 1942 : Jerman kalah melawan Rusia di Stalingrad
7 Mei 1945 : Jerman menyerah kpd sekutu di Reims, Perancis.
c) Medan Asia Pasifik (Perang Asia Timur Raya)
7 Des 1941 : Jepang menyerang Pearl Harbour, Hawaii, setelah itu menyerang beberapa Negara dikawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Sistem Katak Loncat- pimp. Jend. Douglas Mc Arthur & Laks. Chester Nimitz membalas serangan Jepang.
7 Mei 1942 : Jepang kalah di Laut Karang dan Midway (Titik Balik pertama).
22 Okt 1944 : AS merebut Filipina dari Jepang.
17 Mar 1945 : AS merebut Iwo Jima-Jepang.
21 Juni 1945 : AS merebut Okinawa-Jepang.
30 Apr 1945 : Inggris (pimp. Lord Louis Mauntbatten) menyerbu Birma dari Jepang.
6 Agust 1945 : AS menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima.
9 Agust 1945 : AS menjatuhkan Bom Atom di Nagasaki.
14 Agust 1945 : Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
2 Sept 1945 : Jepang menyerah (secara resmi) di Kapal Missouri, Teluk Tokyo.
3. AKIBAT PD II
Timbullah Perjanjian-perjanjian, antara lain:
Konferensi Postdam (2 Agust 1945)=> Sekutu-Jerman
Isinya:
Jerman dibagi menjadi 4 daerah pendudukan.
Danzig dikembalikan ke Polandia.
Tentara Jerman & peralatan militernya dikurangi (Demiliterisasi).
Penjahat perang (NAZI) harus dihukum.
Jerman bayar kerugian perang kpd sekutu.
Perdamaian Paris(Feb 1947)=> Sekutu-Italia
Afrika Utara diserahkan ke Inggris.
Wilayah kekuasaan Italia diperkecil.
Italia diharuskan membayar kerugian perang.
Albania merdeka.
Perjanjian San Fransisco(8 September 1951)=> Sekutu-Jepang
Kep.Jepang diawasi AS.
Kep.Kurile & Sakhalin Selatan diberikan pd Rusia. Sedangkan Manchuria & Taiwan kpd Tiongkok.
Penjahat perang dihukum.
Jepang bayar kerugian perang kpd sekutu.
Akibat PD II berdampak di empat bidang. Yaitu:
a) Bidang Politik
AS & Rusia (Uni Sovyet) menjadi 2 Negara Adikuasa.
Perang Dingin Blok Barat (AS)- Timur (Uni Sovyet).
Nasionalisme Asia berkobar & timbul Negara merdeka.
Muncul Politik Aliansi (mencari kawan)=> contoh: NATO
Muncul politik pecah belah negara. Contoh: Jerman, Korea,Indo China & India.
b) Bidang Ekonomi
Banyak negara yang perekonomiannya hancur.
AS menjadi kreditur dunia.
Muncul Program AS utk membendung komunisme & menanamkan pengaruh AS di Eropa & seluruh dunia seperti: Marshall Plan (1947).
c) Bidang Sosial
PBB membentuk UNRRA (United Nations Relief Rehabilitation Administration)
Tugasnya antara lain:
Memberi makan orang terlantar.
Mendirikan RS.
Mengurus pengungsi.
Membenahi tanah yang rusak.
d) Bidang Kerohanian
Timbulnya kebutuhan rasa aman dan perdamaian dunia.
Lahirnya PBB atau UNO (United Nations Organization) 24 Okt 1945.
B. Perang Dunia II di Asia Pasifik
ü PD II di Asia Pasifik dimulai sejak Jepang menyerang pangkalan militer AS di Pearl Harbour, Hawaii pada 7 Des 1941.
ü Di Bulan Desember 1941 Jepang juga telah menguasai sebagian pulau-pulau di Filipina dan Myanmar.
ü 15 Jan 1942 Sekutu membentuk ABDACOM (American, British, Dutch Australia, Command) di Lembang Pimp. Sir Archibald Wavell (Inggris).
ü Sekutu juga membentuk Front ABCD (American, British, China, Dutch).
ü 24 Jan1942 Jepang menduduki Tarakan, Balikpapan, dan Kendari.
ü Kemudian Jepang selanjutnya menguasai Samarinda, Banjarmasin, Ambon, Palembang.
ü 1 Maret 1942 Jepang mendarat di Teluk Banten, Eretan Wetan (Jabar) dan di Kragan (Jateng).
ü 5 Maret 1942 Batavia jatuh ke Jepang disusul dgn didudukinya Buitenzorg (Bogor).
ü 8 Maret 1942 Belanda menyerah tanpa syarat kpd Jepang di Kalijati, Subang (Jabar). Penyerahan ditandatangani LetJend. Ter Poorten (Hindia Belanda) dan Jend. Hitosyi Imamura.
PENGARUH KEBIJAKAN PENDUDUKAN JEPANG DAN BENTUK PERLAWANAN RAKYAT DI INDONESIA
D. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia
Sistem Pemerintahan
Cara Jepang menarik simpati:
“Jepang Saudara Tua” bangsa Indonesia.
Bhs. Indonesia sbg bahasa resmi selain Bhs. Jepang.
Gerakan 3A (dipimp. Mr Syamsuddin), yang berarti Cahaya, Pelindung, Pemimpin Asia, sekaligus para tokoh nasional diangkat sbg pimp. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) tetap dizinkan berdiri.
Bendera Merah Putih boleh berkibar dan Lagu Indonesia Raya boleh berkumandang.
Wajib menyerahkan besi tua utk alat perang.
Seluruh peninggalan Belanda disita.
Sistem hukum berubah scr mendasar dgn diberlakukannya pemerintahan militer sementara dan jabatan Gubernur Jenderal dihapus.
Mulai 5 Agust 1942 berlaku pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia.
Pemerintah daerah di Jawa terdiri dari:
Syu (Karesidenan dipimp. Syucho)
Si (Kotamadya dipimp. Sicho)
Ken (Kabupaten dipimp. Kencho)
Gun (Kawedanan dipimp. Guncho)
Son (Kecamatan dipimp. Soncho)
Ku (Desa/Kelurahan dipimp. Kuncho)
Berlakunya penyerahan padi scr paksa berakibat: bencana kelaparan, peningkatan angka kematian, penurunan tingkat kesehatan, keadaan sosial memburuk.
Pemberlakuan Romusha = tenaga kerja paksa utk membangun objek-objek vital.
2. Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
Bidang Politik
Kegiatan politik dilarang keras, kecuali thd Islam Nasionalis.
MIAI yg didirikan K.H. Mas Mansyur (Surabaya 1937) tetap berjalan.
Tidak efektinya Gerakan 3A shg dibubarkan Des 1942.
b. Bidang Ekonomi
Kebijakan ekonomi diprioritaskan utk perang (Pola ekonomi Perang).
Jawa dibagi dalam 17 Autarki (berdiri di atas kaki sendiri).
Sumatera dibagi dalam 3 Autarki dan 3 Minseifu (diperintah AL Jepang).
SDA Indonesia dimanfaatkan utk biaya perang dgn cara-cara:
1) Petani wajib setor hasil panen.
2) Hutan ditebang utk industri perang.
3) Perkebunan yg tdk terkait perang dimusnahkan.
4) Ternak dipotong utk konsumsi tentara Jepang.
Pengerahan Romusha dgn bujukan ataupun paksaan.
Panitia pengerah Romusha disebut Romukyokai.
Kerja bakti sukarela pamong praja dan pegawai rendahan disebut Kinrohoshi.
Utk mengawasi penduduk agar gerakan jepang terlaksana dibentuk Tonarigumi (RT) di desa-desa.
c. Bidang Militer
1) Seinendan (Barisan Pemuda): semi militer, tenaga cadangan utk Jepang.
2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi): semi militer, di sumatera disebut Bogodan, di kalimantan di sebut Borneo Konen Hokukudan.
3) Fujinkai (Barisan Wanita): mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, ternak, dan bahan makanan utk perang.
4) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang): militer resmi, sbg pemindah peluru & senjata, sekaligus pemeliharanya.
5) Syuisyintai (Barisan Pelopor): 25 Sept 1944 dipimp. Ir. Soekarno dibantu Otto Iskandardinata, R.P. Suroso, & drs. Buntaran Martoatmojo. Bertugas utk para pemuda dewasa agar semangat dlm militer utk perlawanan rakyat.
6) Jawa Hokokai(Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa): 1 Maret 1944, org resmi pemerintah yg dipimp. Guneiseikan (Kepala Pemerintahan Militer dijabat kepala staf tentara). Tugasnya: menggerakkan rakyat utk mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian rakyat.
7) PETA (Pembela Tanah Air): 3 Oktober 1944. Di Sumatera disebut Gyugun bertugas mempertahankan tanah air Indonesia. tokohnya: Jend. Sudirman, Gatot Soebroto, Jend. Ahmad Yani, Supriyadi.
d. Bidang Sosial Budaya
Media massa diawasi ketat.
Ø Pertumbuhan Bhs. Indonesia tdk dpt dibendung krn lenyapnya Bhs. Belanda.
E. Bentuk-bentuk Perlawanan Rakyat dan Pergerakan Kebangsaan Melalui MIAI, Gerakan Bawah Tanah, Perjuangan Bersenjata
1. Perjuangan Melalui Organisasi Bikinan Jepang
a. Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
Ø Pemimpinnya Empat Serangkai: Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Ø Tujuan Jepang bentuk PUTERA adlh agar kaum nasionalis & intelektual menyumbangkan tenaga & pikiran utk Jepang.
Ø PUTERA justru membela rakyat, mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air, anti kolonialisme, & imperialisme.
Ø April 1944 dibubarkan Jepang.
b. Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai)
Bagian dari Jawa Hokokai, dipimp. Ir Soekarno.
Ø Sbg penyalur aspirasi nasionalisme dan perkuat pertahanan pemuda.
c. Memanfaatkan Chuo Sang In (Badan Penasihat Pusat)
Ø Dibentuk 5 Sept 1943. Ketuanya Ir. Soekarno (23 Jepang & 20 Indonesia).
Ø Bertugas memberi nasihat atau pertimbangan kpd Seiko Sikhikan (pemimpin tertinggi militer Jepang di indonesia).
2. Perjuangan Melalui Organisasi Islam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
ü Berdiri 21 Sept 1937 di Surabaya oleh K.H. Mas Mansyur.
ü Okt 1943 dibubarkan Jepang krn kurang memuaskan pihak Jepang & diganti oleh MASYUMI (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)disahkan Gunseikan pada 22 Nov 1943.
3. Perjuangan Melalui Gerakan Bawah Tanah
a. Gerakan Kelompok Sutan Syahrir
Ø Pendukung demokrasi parlementer model Eropa Barat & menentang Jepang krn merupakan negara fasis.
Ø Pengikutnya para pelajar Jakarta-Surabaya-Cirebon-Garut-Semarang.
b. Gerakan Kelompok Amir Syarifuddin
Kelompok ini anti fasis dan menolak kerja sama dgn Jepang.
c. Golongan Persatuan Mahasiswa
Ø Beranggotakan mahasiswa Sekolah Kedokteran di Jl. Prapatan 10 & BAPERPI (Badan Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia)di Cikini Raya 71. Tokohnya Supeno (ketua) dan Burhanuddin Harahap.
d. Kelompok Sukarni
Sangat berperan di proklamasi kemerdekaan.
Tokohnya Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Chaerul Saleh, & Maruto Nitimiharjo.
e. Kelompok Pemuda Menteng 31
Ø Beranggotakan kelompok Sukarni, ditambah Chaerul Saleh, A.M. Hanafi, Khalid, Rasjidi, & Djamhari.
Ø Bermarkas di Asrama Gedung Menteng 31 Jakarta, tempat menggerakkan semangat nasionalisme.
f. Golongan Kaigun
Bekerja pada AL Jepang.
Kelompok ini mendirikan asrama Indonesia Merdeka di Jl. Bungur Besar No. 56 Jakarta atas usul Laks.Muda Maeda pada Oktober 1944.
Pengurusnya Mr. Ahmad Soebardjo (Ketua) dibantu Wikana.
Gerakan-gerakan di atas melakukan kegiatan a.l. sbb:
a) Berkomunikasi dlm semangat nasionalisme.
b) Menyiapkan kekuatan utk kemerdekaan.
c) Mempropagandakan kemerdekaan.
d) Memantau Perang Pasifik.
4. Perjuangan Melalui Perlawanan Bersenjata
a. Perlawanan Bersenjata yang Dilakukan Rakyat
1) Cot Pleing: 10 Nov 1942 dipimp. Tengku Abd. Jalil.
2) Pontianak: 16 Okt 1943 Tokohnya Utin Patimah (Dayak).
3) Sukamanah, Singaparna, Jabar: 25 Feb 1944 dipimp. KH Zainal Mustapha krn tdk setuju dgn “Seikeirei”.
4) Cidempet, Lohbener, Indramayu: 30 Juli 1944 dipimp. H. Madriyas dkk.
5) Irian Jaya: Biak (1944) dipimp. L. Rumkoren, di Yapen Selatan dipimp. Nimrod & S. Papare, di Tanah Besar dipimp. Simson.
b. Perlawanan Bersenjata yang Dilakukan PETA
1) Blitar (29 Feb 1945): dipimp. Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, & Dr. Ismail.
2) Meureudu, Aceh (Nov 1944): dipimp. Perwira Gyugun T. Hamid.
3) Gumilir, Cilacap (April 1945): dipimp. Bundanco (pemimpin regu) Kusaeri dkk.
3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI)
USAHA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
A. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Konflik antara Indonesia dengan Belanda
1. Kedatangan Tentara Sekutu Diboncengi oleh NICA
14 September 1945: Mayor Greenhalgh tiba di Jakarta untuk mempelajari dan melaporkan keadaan Indonesia menjelang pendaratan sekutu.
29 September 1945: sekutu mendarat di Indonesia dan melucuti tentara Jepang dan dilaksanakan oleh SEAC pimpinan Lord Louis Mountbatten yang membentuk komando khusus AFNEI pimpinan Sir Phillip Christison yang memiliki 5 tugas yaitu terima kekuasaan dari Jepang, bebaskan tawanan perang, memulangkan Jepang, menegakkan damai, menuntut penjahat perang.
AFNEI di Sumatera & Jawa.
Sekutu ternyata membawa NICA atau pegawai sipil Belanda.
2. Kedatangan Belanda (NICA) Berupaya untuk Menegakkan Kembali Kekuasaannya di Indonesia
NICA mempersenjatai KNIL (tentara kerajaan Belanda), memprovokasi memancing kerusuhan.
1 Okt 1945 Christison mengakui Pemerintahan RI secara de facto untuk kelancaran tugasnya.
Nyatanya sekutu sering membuat huru hara sehingga Bangsa Indonesia melawan melalui cara Diplomasi dan Senjata.
B. Peran Dunia Internasional dalam Penyelesaian Konflik Indonesia-Belanda
1. Peranan Perserikatan Bangsa-Bangsa
25 Maret 1947 Persetujuan Linggajati, namun dilanggar Belanda dengan Agresi Militer I pada 21 Juli 1947.
31 Juli 1947 India & Australia ajukan masalah RI-Bld ke DK-PBB.
1 Agust 1947 Resolusi DK-PBB keluar untuk hentikan tembak menembak dan diselesaikan scr damai melalui Arbitrase.
25 Agust 1947 DK-PBB menerima usul AS membentuk Komisi Jasa-jasa Baik yg dikenal KTN beranggotakan: Australia, Belgia, AS.
8 Desember 1947 Perundingan Renville di Teluk Jakarta yg berakibat wilayah RI makin sempit.
2. Peranan Konferensi Asia dan Resolusi Dewan Keamanan PBB
19 Des 1948 Agresi Militer II, sehingga PM India & Burma usul Konferensi.
20-23 Jan 1949 Konferensi Asia, RI a.l diwakili: Mr. AA Maramis & Dr. Soemitro Djojohadikusumo.
Konferensi Asia hasilkan 4 Resolusi a.l: Pemerintahan RI kembali ke Yogya, bentuk ad interim sebelum 15 Maret 1949, tarik tentara Belanda, serahkan kedaulatan ke NIS paling lambat 1 Januari 1950.
28 Jan 1949 DK-PBB keluarkan resolusi: desak Bld hentikan opreasi militer & hentikan gerilya RI, desak Bld bebaskan tawanan politik-pemerintahan RI ke Yogya.
Anjurkan perundingan lagi RI-Bld, buat Dewan Pembuat UUD NIS paling lambat 1 Juli 1949.
KTN diubah menjadi UNCI untuk melancarkan perundingan, urus pengembalian pemerintahan RI.
C. Pengaruh Konflik Indonesia-Belanda terhadap Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
1. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada waktu Agresi Militer Belanda Pertama
Politik: Bld Kepung Ibukota RI & hapus RI dari Peta.
Ekonomi: Bld kuasai JABAR-JATIM sbg pnghasil beras, Sumatera pnghasil bahan ekspor.
Militer; Penghancuran TNI.
Namun, penghancuran TNI sulit krn TNI ber-gerilya.
18 Nov 1946 Liga Arab mengakui kemerdekaan RI.
2. Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Pada waktu Agresi Militer Belanda Kedua
Saat Agresi Militer Belanda II, para pimpinan RI ditawan & Yogyakarta jatuh.
19 Des 1948 Syafrudin Prawiranegara (Menteri Kemakmuran) berhasil dirikan PDRI di Bukitinggi, Sumatera.
Rakyat & TNI di pimpin Jend. Soedirman melakukan siasat perang gerilya di sekitar JATENG s. d JATIM (Yogyakarta, Surakarta, Madiun, Kediri).
Resolusi DK-PBB tidak dipatuhi Bld, RI lakukan Serangan Umum 1 Maret 1949 dgn memukul mundur Bld dari Yogyakarta selama 6 jam yang membuktikan RI masih ada & TNI masih kuat.
D. Aktivitas Diplomasi Indonesia di Dunia Internasional untuk Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
a. Perundingan Awal hingga Hooge Velowe
ü Perundingan awal, 10 Februari 1942, Dr. H.J Van Mook (Belanda) : Indonesia akan dijadikan Negara Commonwealth & masalah dalam negeri diurus Indonesia, tapi urusan luar negeri diurus pemerintah Belanda.
ü RI punya usulan balasan, 12 Maret 1946 yang salah satunya berbunyi : RI harus diakui sbg negara berdaulat penuh atas wilayah bekas Hindia Belanda.
ü Tanggal 14-25 April 1946 terjadi perundingan resmi di Hooge Velowe (Belanda)yang berisi tuntutan RI atas Jawa, Madura, & Sumatera, sedangkan Belanda hanya menyetujui Jawa & Madura. Maka perundingan tsb mengalami kegagalan.
b. Perundingan Linggajati
ü 10 Nov 1946, RI diwakili Sutan Syahrir, Belanda oleh Schermerhorn, & penengah Lord Killearn (Inggris).
ü Isi perundingan :
1). Belanda scr de facto mengakui RI meliputi Sumatera, Jawa, & Madura.
2). RI-Belanda akan bekerja sama membentuk RIS.
3). RIS & Belanda akan membentuk Uni Indonesia-Belanda (Ketua : Ratu Yuliana).
ü Ternyata perundingan tsb ditafsirkan berbeda oleh kedua pihak sehingga terjadi : Agresi Belanda I 20 juli 1947.
ü 1-8-47 DK-PBB memerintahkan penghentian tembak menembak, akhirnya 4-8-47 agresi berakhir namun Belanda masih memiliki Garis van Mook (Batas terakhir wilayah yg dikuasai).
Perundingan Renville (Kapal Pengangkut Pasukan AS)
ü Sejak 8 Des 1947 dgn dihadiri KTN (komisi Tiga Negara): Australia, Belgia & AS.
ü Wakil RI = Amir Syarifuddin; Wakil Belanda : R.Abdulkadir Wijoyoatmodjo.
ü Hasil perundingan a.l :
1). Penghentian tembak-menembak.
2). Di Garis van Mook harus dikosongkan pasukan RI.
3). Belanda bebas membentuk Negara federal melalui Plebisit (Jajak Pendapat).
ü Scr umum hasil tsb sangat merugikan RI.
ü 18 Des 1948 Belanda merasa tdk terikat Renville lagi, shg besoknya melakukan Agresi Militer II dgn menyerbu & menduduki Yogyakarta.
ü Pada saat itu, para tokoh nasional : Soekarno, M.Hatta, Sutan Syahrir, Agus Salim, & AK.Pringodigdo diasingkan Belanda ke tempat yang berbeda agar terisolasi serta tak bisa saling kontak.
ü Perlawanan d luar kota dipimpin Jend.Soedirman.
ü Pada saat itu ada peristiwa terkenal Serangan Umum Satu Maret 1949 yang berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam dipimpin Letkol. Soeharto utk menunjukkan bhw TNI masih ada, keberhasilan tsb didukung karena bantuan Sultan Hamengkubuwono IX.
d. Perundingan Roem Royen
ü PBB membentuk UNCI (United Nations Comisssion for Indonesia) atau Komisi utk Indonesia (Diketuai : Merle Cochran-AS) yg bertujuan mempertemukan Indonesia (Diwakili : Muh.Roem) & Belanda (diwakili : Dr.van Royen) dimulai 17 April 1949.
ü Pada 7 Mei 1949 tercapai persetujuan dgn nama : Roem-Royen Statements .
e. Konferensi Meja Bundar (KMB)
ü Merupakan puncak perjuangan Bangsa Indonesia dlm mempertahankan kedaulatan yang terus diusik Belanda.
ü KMB berlangsung di Den Haag pada 23 Agustus 1949.
ü Setelah berlarut-larut tercapai persetujuan a.l :
1). Belanda mengakui RIS sbg Negara berdaulat & merdeka.
2). Masalah Irian Barat akan diselesaikan dlm satu tahun setelah pengakuan kedaulatan.
ü RI diwakili : Moh.Hatta, Belanda : J.H. Van Maarseveen, & UNCI : Merle Cochran.
ü Berdasarkan KMB pada 27 Desember 1949, Ratu Yuliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan di Amsterdam.
ü Sejak itulah kedaulatan Indonesia telah diakui secara sah.
E. Perjuangan Rakyat dan Pemerintah di Berbagai Daerah dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
1. Pertempuran Surabaya
ü 25 Oktober 1945 pasukan Sekutu dipimpin Brigjend. A.W.S. Mallaby (diboncengi Belanda NICA) tiba di pelabuhan Tanjung Perak, shg menimbulkan perang besar di Surabaya.
ü Pada awal November 1945 Brigjend Mallaby tewas, lalu pimpinan AFNEI Mayjen R.C. Mansergh pada 9 Nov 945 mengultimatum rakyat Surabaya untuk menyerah tanpa syarat tapi tidak berhasil, justru terjadi pertempuran besar pada 10 Nov 1945 di Surabaya, tokoh penyemangat yang terkenal saat itu adalah Bung Tomo.
2.Pertempuran Ambarawa
ü Pada 15-20 oktober 1945 terjadi perlawanan rakyat Semarang selama lima hari, yg menggugurkan 2000 pemuda dan diperingati dengan Monumen Tugu muda.
ü Pada 21 Oktober 1945 tentara sekutu berusaha membebaskan Belanda yg ditawan, namun mendapat perlawanan TKR & pejuang Indonesia lainnya shg dikenal dgn Pertempuran Ambarawa yg dipimpin Kol.Isdiman & para pejuang lainnya shg dibuatlah Monumen Palagan Ambarawa.
3. Pertempuran Medan Area & Sekitarnya
ü Pada 10 Desember 1945 tentara sekutu menyerang Medan, akhirnya TKR (Pelopor: Achmad Tahir) & rakyat Medan membentuk Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area berpusat di Sudi Mengerti, Trepes-Medan.
F. Kronologi Berbagai Peristiwa Penting Baik di Tingkat Pusat Maupun Daerah dalam Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
1. Bandung Lautan Api
ü 17 Okt 1945 sekutu tiba di Bandung.
ü Sekutu ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan TRI paling lambat 29 November 1945.
ü 23 Maret 1946 Sekutu ultimatum lagi agar Bandung dikosongkan TRI, namun, TRI membumihanguskan Bandung Selatan sebelum meninggalkan Kota Bandung. Peristiwa itulah yang dikenal Bandung Lautan Api.
2. Puputan Margarana
ü Pada 2 maret 1946 Belanda tiba di Bali.
ü Pada 16 Mei 1946 Kapten J.B.T. Koning meminta berunding dgn I Gusti Ngurah Rai namun ditolak.
ü Pada 20 Nov 1946 di Desa Marga, Tabanan terjadi pertempuran habis-habisan (puputan) & I Gusti Ngurah Rai serta pasukannya gugur.
3. Peristiwa Westerling di Makasar
ü Gubernur SulSel Dr. GSSJ Ratulangi Pusat Pemuda Nasional Indonesia (PPNI).
ü Untuk menggerakkan perjuangan dibentuk LAKRIS (Laskar Pemberontak Indonesia Sulawesi) salah satu tokohnya Sekjend Robert Wolter Monginsidi.
ü Desember 1946 Raymond Westerling (Belanda) tiba di SulSel untuk “membersihkan” SulSel dari pejuang Republik dan menumpas penentang pembentukan Negara Indonesia Timur.
4. Serangan Umum 1 Maret 1949
ü Atas persetujuan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, maka Letkol Soeharto memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 yang berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam yang kabarnya tersiar hingga ke India & New York, AS.
ü Arti pentingnya:
Ke dalam: Meningkatkan semangat pejuang RI, mendukung diplomasi,
Ke Luar: Menunjukkan kpd Internasional bhw TNI punya kekuatan, mematahkan moral Belanda.
G. Faktor-Faktor yang Memaksa Belanda Keluar dari Indonesia
1. Dari Dalam:
Belanda sadar militernya tak cukup kuat tundukkan RI.
Perang, rugikan perkebunan dan pabrik Belanda.
Belanda tdk dpt dukungan politik dari dalam negeri Indonesia.
Pejuang RI tetap bergerilya & serangan umum.
2. Dari Luar:
AS ancam hentikan bantuan pembangunan pada Belanda.
4. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 4 Semester 1 (Pasca Pengakuan Kedaulatan RI )
PROSES KEMBALI KE NKRI
PEMILU I 1955 DI TINGKAT PUSAT & DAERAH
DEKRIT PRESIDEN & PENGARUHNYA
DAMPAK HUBUNGAN PUSAT-DAERAH TERHADAP KEHIDUPAN POLITIK NASIONAL & DAERAH SAMPAI AWAL TAHUN 1960-AN
A. PROSES KEMBALI KE NKRI
ü Dalam KMB dinyatakan bahwa RIS terdiri dari 7 (Tujuh) negara bagian dan 9 (Sembilan) daerah otonom.
ü Pembentukan negara federal RIS tetap dipandang sbg hasil politik kolonial Belanda untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
ü Presiden Soekarno menyampaikan naskah Piagam Pernyataan terbentuknya NKRI dlm sidang gabungan DPR & Senat RIS pada 15 Agustus 1950. Perubahan ini berlaku sejak 17 Agustus 1950, ketika RIS menjadi NKRI.
ü Berdasarkan UUDS 1950 NKRI menganut sistem demokrasi liberal, shg secara konkret RI menganut sistem kabinet parlementer.
ü Jadi, Presiden hanya berfungsi sbg Kepala Negara, sedangkan fungsi Kepala Pemerintahan dipegang oleh Perdana Menteri.
ü Para menteri & perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen (DPR).
ü Dalam pemerintahan liberal juga berlaku sistem multi partai.
1. Jatuh Bangun Pemerintahan Masa Demokrasi Liberal
a. Kabinet Natsir (6 Sept 1950- 2 Mar 1951)
ü Merupakan Kabinet Koalisi (Gabungan) tapi mayoritas dari Masyumi.
ü Kabinet ini gagal mengembalikan Irian Barat ke NKRI shg masyarakat sipil & militer pesimis.
b. Kabinet Sukiman (26 Apr 1951- Feb 1952)
ü Salah satu yg menonjol adlh Nasionalisasi de Javasche Bank pada 28 Mei 1951.
ü Kebijakan politik luar negeri saat itu condong ke AS shg RI mendapat bantuan di bidang ekonomi & militer.
ü Namun kurang mendapat kepercayaan masy, apalagi juga gagal menangani Irian Barat.
c. Kabinet Wilopo (30 Mar 1952- 2 Juni 1953)
ü Wilopo (dari PNI) sbg Perdana Menteri (PM), sdgkan Prawoto Mangkusasmito (dari Masyumi)sbg Wakil PM.
ü Kedua partai tsb kurang harmonis, krn saling curiga, shg PNI mencari sekutu lain yaitu PKI & sejak 1953 juga menggandeng NU.
ü Program Kerja cabinet Wilopo : memilih anggota konstituante, DPR, DPRD, meningkatkan kemakmuran rakyat, membebaskan Irian Barat, serta politik LN yang bebas aktif.
ü Gagal menyelesaikan masalah perkebunan di Sumatera, dikenal Peristiwa Tanjung Morawa.
d. Kabnet Ali I (31 Juli 1953 – 24 Juli 1955)
ü Memiliki keberhasilan, salah satunya : KAA di Bandung (18-24 Apr 1955).
ü Gagal dlm hubungan dgn militer terkait “Peristiwa 17 Oktober 1952” (Demontrasi masyarakat & TNI-AD utk membubarkan DPR yg ikut campur masalah angkatan bersenjata).
e. Kabinet Burhanudin Harahap (12 Agust 1955 – 3 Maret 1956)
ü Burhanuddin H dari Masyumi.
ü Kabinet ini lazim dikenal sebagai “Politik Dagang Sapi” (Partai kecil dapat 2 kursi, padahal biasanya hanya 1 kursi).
ü Berhasil mengadakan Pemilu pertama 1955.
f. Kabinet Ali Sostroamidjojo (24 Maret 1956 – Maret 1957)
ü Merupakan Kabinet Koalisi tiga partai besar (PNI, NU, & Masyumi)
ü Mendapat tentangan dari PSI dan PKI.
ü Bermasalah dengan semangat anti Cina di masyarakat & kekacauan di daerah.
g. Kabinet Djuanda (Maret 1957 – Juli 1959)
ü Merupakan kabinet ekstra parlementer ( bukan dari kalangan parlementer).
ü Disebut juga Kabinet Kerja/Karya.
ü Kabinet terakhir di masa Demokrasi Liberal.
2. Pemilu 1955
ü Pemilu 29 Sept 1955 : memilih anggota DPR.
ü Pemilu 11 Des 1955 : memilih anggota Konstituante (sidang Pembuat UUD).
ü Melahirkan 4 partai besar : PNI, Masyumi, NU, & PKI.
ü Pemilu 1955 tidak mampu menghasilkan pemerintah yang kuat & stabil, krn tidak satupun diantara 4 partai yang mampu menjadi kekuatan mayoritas tunggal.
3. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
ü DPR & Dewan Konstituante ternyata tidak mampu memperjuangkan kepentingan rakyat.
ü Dalam situasi krisis, pemerintah perlu menjamin kesatuan nasional, ketertiban kenegaraan , dan pembangunan ekonomi.
ü 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengumumkan Dekrit Presiden yang berisi :
Pembubaran Konstituante.
Berlakunya UUD 1945 (Tidak berlakunya UUDS 1950)
Pembentukan DPAS (Dewan Pertimbangan Agung) & MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).
B. ORDE LAMA
1. Sentralisasi Kekuasaan
Sistem pemerintahan ketika itu berubah dari kabinet parlementer menjadi presidensial (Presiden sbg Kepala Negara & Kepala Pemerintahan).
Lalu dibentuk MPRS, yg mengakibatkan penyimpangan UUD 1945, a.l. :
1). Presiden mengangkat Ketua MPRS, A.H. Nasution sbg menteri (pembantu presiden), padahal MPRS adalah lembaga tertinggi Negara.
2).DPR hasil pemilu dibubarkan melalui Penetapan Presiden No.3 tahun 1960,
Dgn demikian Sistem Demokrasi Terpimpin berarti pemusatan kekuasaan di tangan Presiden Soekarno.
2. Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)
Tugas DPAS : memberi jawaban atas pertanyaan presiden & mengajukan usul kepada pemerintah.
Kongres Pemuda di Bandung (Feb 1960)Presiden menyatakan bahwa intisari Manipol : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia (USDEK).
3. Pembentukan Front Nasional
Adalah Ormas yg dibentuk akhir 1959, bertujuan memperjuangkan cita-cita proklamasi & yang terkandung di UUD 1945.
Sayangnya, ormas ini menjadi alat PKI untuk mencapai tujuan komunis.
4. Politik Mercusuar
Politik yg berpandangan bahwa Indonesia adalah mercusuar yg dapat menerangi jalan bagi NEFOS (New Emerging Forces = kekuatan baru yg muncul sbg negara2 yg anti imperialisme & kolonialisme ) di seluruh dunia.
Proyek Mercusuar : MONAS, Senayan, Jembatan Ampera Palembang, & GANEFO.
5. Komando Dwikora
Isi Dwi Komando Rakyat (3 Mei 1964):
1). Perhebat ketahanan revolusi.
2). Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaysia, Singapura, Sabah, dan Brunei untuk menggagalkan Negara Boneka Malaysia.
6. Keluar dari PBB
7 Januari 1965 Presiden Soekarno mengomandoi keluarnya RI dari PBB krn menolak masuknya Malaysia ke PBB.
Politik konfrontasi tsb menyebabkan RI diisolasi dari masyarakat internasional.
C. PERKEMBANGAN EKONOMI PASCAKEMERDEKAAN
1. Menembus Blokade Ekonomi Belanda
Setelah Agustus RI merdeka, Belanda memblokade ekonomi Indonesia shg sulit bagi RI untuk ber-ekspor & impor. Upaya utk menembusnya a.l. sbb :
Membantu India yang kelaparan dgn mengirim 500.000 ton beras.
Mengadakan hubungan dagang langsung dgn negara lain seperti AS.
Merehabilitasi pabrik-pabrik gula.
Kasimo Plan : anjuran memperbanyak kebun bibit & padi unggul.
2. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng
Meningkatkan penghasilan Negara, melalui peninjauan kembali kebijakan moneter.
Menasionalisasi de Javasche bank menjadi Bank Indonesia (BI).
Dengan “Program Benteng” berarti pengusaha pribumi memiliki kesempatan berpartisipasi membangun perekonomian nasional.
3. Nasionalisasi Ekonomi Masyarakat
Prioritas program adalah “Kebijakan Indonesianisasi” (pengusaha pribumi mengubah ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional).
Perusahaan asing wajib melatih & member tanggung jawab kpd tenaga Indonesia utk menduduki jabatan staf.
Mendirikan perusahaan Negara.
Menyediakan kredit.
Memberikan perlindungan dlm persaingan dgn perusahaan asing.
5. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 5 Semester 1 (Perubahan Sosial Budaya)
A. HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan,
Peralatan dan perlengkapan hidup mencakup pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan transportasi.
Mata pencaharian dan sistem ekonomi meliputi pertanian, peternakan, dan sistem produksi.
Sistem kemasyarakatan mencakup sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hukum, dan sistem perkawinan.
Bahasa dahulu disampaikan secara lisan. Sekarang bahasa dapat disampaikan melalui beragam media, seperti tulisan, sandi, dan sebagainya.
Kesenian mencakup seni rupa, seni suara, dan seni tari. .
Sistem pengetahuan berkaitan dengan teknologi.
Religi atau sistem kepercayaan dahulu kala berwujud sistem keyakinan dan gagasan tentang dewa, roh halus, dan sebagainya.
Berikut ini pengertian perubahan sosial yang dikemukakan oleh para ahli sosiologi :
Max Iver mengemukakan bahwa perubahan sosial berarti perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan hubungan sosial (dalam buku A Text Book of Sociology).
Kingsley Davis mengemukakan perubahan sosial sebagai perubahanperubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat (dalam buku Human Society).
Selo Sumardjan mengartikan perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat (dalam buku Perubahan Sosial di Yogyakarta).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan struktur dan fungsi sosialnya. Oleh karena itu, perubahan sosial berkaitan erat dengan perubahan kebudayaan dan seringkali perubahan sosial berakibat pada perubahan budaya.
Berikut ini pengertian perubahan sosial budaya dari beberapa tokoh.
Max Weber berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakats ebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur (dalam buku Sociological Writings).
W. Kornblum berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama (dalam buku Sociology in Changing World).
B. PERBEDAAN & HUBUNGAN PERUBAHAN SOSIAL & BUDAYA
Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan tentang cara suatu masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.
Perbedaan antara perubahan sosial dan budaya dapat dilihat dari arahnya. Perubahan sosial merupakan perubahan dalam segi struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam segi distribusi kelompok umur, jenjang pendidikan, dan tingkat kelahiran penduduk. Perubahan budaya meliputi penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila dan moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.
Dengan demikian, suatu perubahan dikatakan sebagai perubahan sosial budaya apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.
Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti karena setiap masyarakat mengalami perubahan secara cepat ataupun lambat.
Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan akan diikuti perubahan pada lembaga sosial yang ada.
Perubahan yang berlangsung cepat biasanya akan mengakibatkan kekacauan sementara karena orang akan berusaha untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.
Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena keduanya saling berkaitan.
C. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN SOSIAL & BUDAYA
1. Perubahan Evolusi dan Revolusi
Perubahan evolusi dan revolusi adalah sebagai berikut.
Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam proses yang lambat dan dalam waktu yang cukup lama tanpa ada kehendak tertentu dari masyarakat yang bersangkutan.
Perubahan revolusi adalah perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau direncanakan sebelumnya. Perubahan ini terjadi bisa karena sudah direncanakan sebelumnya atau tidak sama sekali.
2. Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki
Perubahan yang direncanakan adalah perubahan yang terjadi karena adanya perkiraan atau perencanaan oleh pihak-pihak yang menghendaki perubahan tersebut. (agen of change). Misalnya, perubahan yang dilakukan pemerintah melalui perundang-undangan untuk melarang anggota dewan merangkap sebagai pegawai negeri sipil.
Perubahan yang tidak direncanakan adalah perubahan yang berlangsung di luar kehendak dan pengawasan masyarakat. Perubahan ini biasanya menimbulkan pertentangan yang merugikan kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Misalnya, kecenderungan untuk mempersingkat prosesi adat pernikahan yang memerlukan biaya besar dan waktu lama meskipun perubahan ini tidak dikehendaki masyarakat tapi tidak sanggup untuk menghindarinya.
3. Perubahan Kecil dan Besar
Perubahan kecil diartikan perubahan yang terjadi pacta unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya perubahan model pakaian, rambut, sepatu, dan lain-lain yang tidak berpengaruh signifikan terhadap masyarakat keseluruhan sebab tidak menimbulkan perubahan pada lembaga kemasyarakatan.
Perubahan besar adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang memberi pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contohnya, pengelolaan pertanian dengan pemakaian alat pertanian dari mesin (traktor) pada masyarakat agraris merupakan perubahan yang membawa pengaruh besar.
D. FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
1. Perubahan dari dalam Masyarakat (Intern)
1. Perubahan Penduduk
2. Pemberontakan atau Revolusi
3. Peranan Nilai yang Diubah
4. Peran Tokoh Kharismatik
5. Penemuan Baru
2. Perubahan dari Luar Masyarakat (Ekstern)
Pengaruh Lingkungan Alam
Kebudayaan Masyarakat Lain
Peperangan
1). Faktor Pendorong Perubahan Sosial Budaya
Timbunan Kebudayaan dan Penemuan Baru
Perubahan Jumlah Penduduk
Pertentangan atau Konflik
Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi
Sistem Terbuka Lapisan Masyarakat
Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Ke!ng!nan untuk Maju
Sistem Pendidikan Formal yang Maju
Orientasi ke Masa Depan
i. Akulturasi
Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling memengaruhi. Proses akulturasi berlangsung lama dan terus-menerus. Proses ini berakibat pada perpaduan kebudayaan sehingga pola budaya semua akan berubah.
j. Asimilasi
Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsurangsur berkembang sehingga memunculkan budaya baru.
2). Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Faktor penghambat perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat.
Sikap masyarakat yang sangat tradisional.
Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam kuat.
Rasa takut dengan adanya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
Hambatan yang bersifat ideologis.
Adat atau kebiasaan.
3). Dampak Perubahan Sosial Budaya
a. Akibat Positif
Perubahan dapat terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment, sedangkan bentuk penyesuaian masyarakat dengan gerak perubahan disebut integrasi.
b. Akibat Negatif
Akibat negatif terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri dengan gerak perubahan. Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan disebut maladjusment. Maladjusment akan menimbulkan disintegrasi.
E. SIKAP KRITIS ADANYA PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Contoh sikap masyarakat karena adanya perubahan sosial budaya adalah sebagai berikut.
Aksi protes adalah pergolakan massa yang bersifat umum sebagai perwujudan rasa tidak puas terhadap keputusan-keputusan dan kejadian di masyarakat.
Demonstrasi adalah gerakan massa yang bersifat langsung dan terbuka serta dengan lisan ataupun tulisan dalam memperjuangkan kepentingan yang disebabkan oleh adanya penyimpangan sistem, perubahan yang inskontitusional dan tidak efektifnya sistem yang berlaku.
Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan antisosial yang dilakukan oleh anak remaja. Kenakalan remaja muncul dari keluarga yang tidak harmonis karena kurangnya pengawasan dalam keluarga. Bentuk-bentuk kenakalan remaja adalah membolos sekolah, berkelahi, minum-minuman keras, dan mengebut di jalan raya.
Kriminalitas adalah pelanggaran norma hukum yang dilakukan seseorang dan dapat diancam sanksi pidana. Kriminalitas disebabkan oleh pertentangan kebudayaan, perbedaan ideologi politik, perbedaan pendapat dari mental yang tidak stabil.
Pergolakan Daerah adalah gerakan sosial vertikal dan horizontal yang dilakukan secara serentak dengan banyak cara untuk memaksakan kehendak.
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan terhadap pengaruh dari luar, antara lain sebagai berikut.
Mengambil pengaruh positif budaya Barat, seperti tepat waktu (disiplin), belajar keras, dan rajin belajar berbagai ilmu pengetahuan.
Membentengi diri dengan ilmu agama.
Mengenal dan mencintai kebudayaan sendiri serta berusaha melestarikannya.
6. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 6 Semester 1 (Perilaku Masyarakat di Era Global)
A. Modernisasi dan Globalisasi
1. Pengertian Modernisasi
Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Pengertian modernisasi berdasar pendapat para ahli adalah sebagai berikut.
Widjojo Nitisastro, modernisasi adalah suatu transformasi total dari kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial, ke arah pola-pola ekonomis dan politis.
Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang terarah yang didasarkan pada suatu perencanaan yang biasanya dinamakan social planning. (dalam buku Sosiologi: suatu pengantar)
Dengan dasar pengertian di atas maka secara garis besar istilah modern mencakup pengertian sebagai berikut.
Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan bahwa sebuah modernisasi memiliki syaratsyarat tertentu, yaitu sebagai berikut.
Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kelas penguasa ataupun masyarakat.
Sistem administrasi negara yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat-alat komunikasi massa.
Tingkat organisasi yang tinggi yang di satu pihak berarti disiplin, sedangkan di lain pihak berarti pengurangan kemerdekaan.
Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial.
2. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak dan elektronik. Khususnya, globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan di bidang komunikasi dunia. Ada pula yang mendefinisikan globalisasi sebagai hilangnya batas ruang dan waktu akibat kemajuan teknologi informasi.
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
selalu meningkatkan pengetahuan; f. etos kerja;
patuh hukum; g. kemampuan memprediksi;
kemandirian; h. efisiensi dan produktivitas;
keterbukaan; i. keberanian bersaing; dan
rasionalisasi; j. manajemen resiko.
Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
lembaga keagamaan;
indutri internasional dan lembaga perdagangan;
wisata mancanegara;
saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional;
lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.
Globalisasi berpengaruh pada hampir semua aspek kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang dapat menerima adanya globalisasi, seperti generasi muda, penduduk dengan status sosial yang tinggi, dan masyarakat kota. Namun, ada pula masyarakat yang sulit menerima atau bahkan menolak globalisasi seperti masyarakat di daerah terpencil, generasi tua yang kehidupannya stagnan, dan masyarakat yang belum siap baik fisik maupun mental.
Unsur globalisasi yang sukar diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
Teknologi yang rumit dan mahal.
Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah sebagai berikut.
Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.
Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
Pendidikan formal di sekolah.
B. Dampak Modernisasi dan Globalisasi terhadap Perubahan Sosial Budaya
1. Dampak Positif
Dampak positif modernisasi dan globalisasi tersebut sebagai berikut.
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Dampak Negatif
Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut.
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
C. Respon Masyarakat terhadap Perubahan Sosial Budaya
Perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, ada masyarakat yang dapat menerima dan ada yang tidak dapat menerima. Masyarakat yang tidak dapat menerima perubahan biasanya masih memiliki pola pikir yang tradisional. Pola pikir masyarakat yang tradisional mengandung unsur-unsur dibawah ini:
bersifat sederhana,
memiliki daya guna dan produktivitas rendah,
bersifat tetap atau monoton,
memiliki sifat irasional, yaitu tidak didasarkan pada pikiran tertentu.
Sedangkan perilaku masyarakat yang tidak bisa menerima perubahan sosial budaya, di antaranya sebagai berikut.
Perilaku masyarakat yang bersifat tertutup atau kurang membuka diri untuk berhubungan dengan masyarakat lain;
Masih memegang teguh tradisi yang sudah ada;
Takut akan terjadi kegoyahan dalam susunan/struktur masyarakat, jika terjadi integrasi kebudayaan;
Berpegang pada ideologinya dan beranggapan sesuatu yang baru bertentangan dengan ideologi masyarakat yang sudah ada
Masyarakat tradisional cenderung sulit menerima budaya asing yang masuk ke lingkungannya, namun ada juga yang mudah menerima budaya asing dalam kehidupannya. Hal ini disebabkan unsur budaya asing tersebut membawa kemudahan bagi kehidupannya. Pada umumnya, unsur budaya yang membawa perubahan sosial budaya dan mudah diterima masyarakat adalah, jika:
unsur kebudayaan tersebut membawa manfaat yang besar,
peralatan yang mudah dipakai dan memiliki manfaat,
3. unsur kebudayaan yang mudah menyesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur tersebut.
Unsur budaya yang tidak dapat diterima oleh masyarakat adalah:
unsur kebudayaan yang menyangkut sistem kepercayaan,
unsur kebudayaan yang dipelajari taraf pertama proses sosialisasi.
Sebaliknya, masyarakat modern yang memiliki pola pikir yang berbeda. Unsur yang terkandung dalam pola pikir masyarakat modern adalah:
bersifat dinamis atau selalu berubah mengikuti perkembangan zaman,
berdasarkan akal pikiran manusia dan senantiasa mengembangkan efisiensi dan efektivitas, serta
tidak mengandalkan atau mengutamakan kebiasaan atau tradisi masyarakat.
7. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 7 Semester 1 (Uang dan LKBB)
A. UANG
1. Sejarah Uang
Tukar-menukar antara barang dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura).
Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai berikut.
Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan ditukarkan.
Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus saling membutuhkan barang yang akan dipertukarkan tersebut pada waktu yang sama.
Barang-barang yang akan dipertukarkan harus mempunyai nilai yang sama.
Pada umumnya benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh masyarakat setempat memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
Digemari oleh masyarakat setempat.
Jumlahnya terbatas.
Mempunyai nilai tinggi.
Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung kelemahan juga. Kelemahannya sebagai berikut.
Sulit dipindahkan.
Tidak tahan lama.
Sulit disimpan.
Nilainya tidak tetap.
Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.
Bersifat lokal.
Mengapa masyarakat memilih emas atau perak sebagai alat perantara pertukaran?
Alasannya sebagai berikut.
Emas dan perak merupakan barang yang dapat diterima oleh semua anggota masyarakat karena memiliki nilai yang tinggi dan jumlahnya langka.
Jika dipecah nilainya tetap (tidak berkurang).
Tahan lama (tidak mudah rusak).
Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung kelemahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat. Kelemahannya sebagai berikut.
Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan pertukaran.
Kandungan emas tiap daerah tidak sama sehingga menyebabkan persediaan emas tidak sama.
Di Indonesia, sekarang beredar uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan Bank Indonesia. Kedua jenis uang tersebut memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Dapat Diterima oleh Masyarakat Umum
Mudah Dibawa ke Mana-mana
Mudah Dibagi Tanpa Mengurangi Nilai
Jumlahnya Terbatas Sehingga Tetap Berharga
Ada Jaminan
Mudah Disimpan dan Nilainya Tetap
Uang kertas yang beredar merupakan uang kertas
kepercayaan (fiduciary) atau uang tanda (token money). Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera (tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda,karena masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah
Penggunaan uang kertas mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut.
Ongkos bahan dan pembuatan murah.
Mudah dibawa.
Adapun kelemahan dari penggunaan uang kertas adalah sebagai berikut.
Terkadang mudah dipalsukan.
b. Tidak tahan lama.
2. Jenis-jenis Uang
Berdasarkan bahan pembuatnya dapat dibedakan :
Uang Kertas
Uang Logam
Berdasarkan lembaga yang mengeluarkan dapat dibedakan :
a. Uang kartal (kepercayaan) yaitu uang yang dikeluarkan oleh negara berdasarkan undang- undang dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Uang kartal di negara kita terdiri atas uang logam dan uang kertas.
b. Uang giral (simpanan di bank) yaitu dana yang disimpan pada rekening koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro, atau perintah membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank.
Berdasarkan nilainya dapat dibedakan :
Uang bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bernilai penuh terbuat dari logam.
Uang tidak bernilai penuh, yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai penuh terbuat dari kertas.
3. Fungsi Uang
Fungsi Asli :
Alat tukar umum
Alat satuan hitung
Fungsi Turunan :
Alat pembayaran
Alat menabung
Pemindah kekayaan
Pembentuk/penimbun kekayaan
Pendorong kegiatan ekonomi
4. Nilai Uang
Nilai uang adalah kemampuan uang untuk dapat ditukarkan dengan sejumlah barang tertentu.
Nilai uang tersebut dapat dibedakan menjadi tiga maca,yaitu :
Nilai Nominal
Nilai nominal uang adalah nilai yang tertera/tertulis pada setiap mata uang yang bersangkutan.
Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik uang adalah nilai bahan yang digunakan untuk membuat uang.
Nilai Riil
Nilai riil uang adalah nilai yang dapat diukur dengan jumlah barang dan jasa yang dapat ditukar dengan uang itu. Jika uang Rp1.000,00 dapat ditukar dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil uang Rp1 .000,00 adalah segelas minuman teh.
Berdasarkan penggunaannya, nilai uang dapat dibedakan :
Nilai Internal
Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh: dengan uang Rp5.000,00 kalian dapat membeli sebuah buku tulis, maka nilai internal uang Rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.
Nilai Eksternal
Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan dengan mata uang asing, yang lebih dikenal dengan kurs. Kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila bank menjual valuta asing. Sedangkan kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila bank membeli valuta asing. Contoh: kalian dapat menukarkan uang Rp9.000,00 dengan satu dollar Amerika Serikat di bank yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal ini nilai kurs Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US $1 = Rp9.000,00).
B. LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga Keuangan adalah lembaga yang kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya lagi kepada masyarakat. Lembaga keuangan merupakan perantara antara pihakpihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Lembaga keuangan terdiri atas bank dan lembaga keuangan bukan bank.
1. BANK
a. Pengertian Bank
Kata bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banca yang berarti meja yang digunakan sebagai tempat penukaran uang. Menurut Undang-Undang N0. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
Pada dasarnya bank tersebut dapat dikelompokkan menjadi Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Selain itu, juga terdapat Bank Sentral dan Bank Indonesia.
Bank Sentral diatur oleh UndangUndang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1999 tentang Kemandirian Bank Sentral, sedangkan Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang disahkan pada tanggal 25 Maret 1992.
b. Azas, Tujuan, dan Fungsi Bank
Menurut pasal 3 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992, fungsi utama Perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun dan sebagai penyalur dana masyarakat. Menurut Pasal 4 Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak.
Sesuai dengan fungsi dan tujuan bank tersebut, ada tiga tugas utama bank yang juga dikenal dengan produk-produk bank, yaitu :
Penghimpun dana masyarakat (kredit pasif)
Penyalur dana masyarakat (kredit aktif)
Perantara lalu lintas pembayaran
c. Jenis-jenis Bank
Menurut Pasal 5 Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, jenis bank terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR). Selain itu, juga terdapat Bank Sentral yaitu Bank Indonesia.
Bank Sentral (Bank Indonesia)
Tujuan Bank Indonesia adalah mengatur dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah tampak dari perkembangan laju inflasi dan perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
Tugas Bank Indonesia, antara lain :
a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.
c) Mengatur dan mengawasi bank.
d). Sebagai penyedia dana terakhir bagi bank umum, dalam bentuk bantuan likuiditas Bank Indonesia.
Bank Umum
Bank umum yang berbentuk hukum Perseroan Terbatas (PT) ada yang dimiliki negara dan swasta. Bank umum milik negara tersebut adalah Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).
Sedangkan bank umum berbentuk PT yang dimiliki swasta terdiri atas bank swasta nasional dan swasta asing. Bank swasta nasional tersebut misalnya Bank Central Asia (BCA), Lippo Bank, Bank Danamon, dan Bank Internasional Indonesia (BII). Bank umum swasta asing misalnya First National City Bank (Citibank). Bank of America, Chase Manhattan Bank, Standard Chartered Bank, dan Bank of Tokyo.
Bank umum yang berbentuk koperasi, misalnya Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin), Bank Umum Koperasi Kahoeripan, dan Bank Umum Koperasi Jawa Barat.
Pemerintah daerah di Indonesia memiliki perusahaan daerah. Perusahaan daerah tersebut bergerak di bidang usaha antara lain perbankan. Bank milik pemerintah daerah terdapat pada setiap daerah tingkat satu. Misalnya, Bank Nagari (Sumatra Barat), BPD Bali, Bank DKI, Bank Jabar, Bank Jatim, BPD Yogyakarta, dan BPD Maluku.
3. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat hanya diperbolehkan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Namun, BPR juga boleh memberikan kredit kepada masyarakat sebagaimana dilakukan oleh bank umum.
Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha menurut syariah Islam. Pada bank Syariah dikenal beberapa istilah dalam melaksanakan kegiatannya, misalnya :
Mudharabah, yaitu prinsip bagi hasil,
Musharakah, yaitu pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal,
Murabahah, yaitu prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan, dan
Ijarah, yaitu pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan.
2. LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB)
Menurut Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. KEP-38/MK/IV/I972, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) adalah semua lembaga (badan) yang melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian menyalurkan kepada masyarakat terutama untuk membiayai investasi perusahaan-perusahaan.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut.
Menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga.
Memberikan kredit jangka menengah dan panjang kepada perusahaan atau proyek yang dimiliki oleh pemerintah maupun swasta.
Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan Indonesia dan badan hukum pemerintah untuk mendapatkan kredit dari dalam maupun luar negeri.
Melakukan penyertaan modal di perusahaan-perusahaan dan penjualan sahamsaham di pasar modal.
Melakukan usaha lain di bidang keuangan setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan.
Menjadi perantara bagi perusahaan-perusahaan untuk mendapatkan tenaga ahli di bidang keuangan.
Contoh LKBB adalah Perusahaan Asuransi, Koperasi Kredit, dan Perum Pegadaian, dll.
8. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 8 Semester 1 (Perdagangan Internasional)
Valuta Asing
Perdagangan internasional menimbulkan kebutuhan akan mata uang asing karena perdagangan ini melibatkan orang-orang yang berbeda negaranya. Oleh karena itu, muncullah kebutuhan akan mata uang asing. Mata uang asing tersebut juga disebut valuta asing (valas).
Untuk kepentingan transaksi internasional, orang memerlukan valuta asing. Valuta asing tersebut bisa dibeli karena memang ada lembaga yang memperjualbelikan valuta asing.
Pengertian Bursa Valuta Asing
Tempat atau lembaga yang memperdagangkan berbagai jenis mata uang asing disebut bursa valuta asing. Bursa valuta asing diselenggarakan oleh bank pemerintah, bank swasta nasional, dan bank swasta asing yang sudah menjadi bank devisa serta lembaga yang mengkhususkan kegiatannya dalam perdagangan mata uang asing. Lembaga yang mengkhususkan kegiatannya dalam perdagangan mata uang asing disebut money changer.
Ada beberapa peristilahan tentang kurs valuta asing yaitu sebagai berikut.
Kurs beli menunjukkan harga beli valuta asing pada saat bank/money changer membeli valas (valuta asing) atau pada saat seseorang menukarkan valas dengan rupiah.
Kurs jual menunjukkan harga jual valuta asing pada saat bank/money changer menjual valas atau pada saat seseorang menukarkan rupiah dengan valas.
c. Kurs tengah merupakan kurs antara kurs jual dan kurs beli (hasil bagi dua dari penjumlahan kurs beli dan kurs jual).
Pengguna Jasa Bursa Valas
Orang yang membiayai anggota keluarganya yang hidup di luar negeri.
Para importir yang hendak membayar eksportir di luar negeri.
Para investor dalam negeri yang ingin membayar kewajiban-kewajibannya terhadap orang di luar negeri.
Orang-orang di dalam negeri yang akan membayar utang atau bunganya ke luar negeri.
Pedagang valas yang melakukan spekulasi terhadap naik turunnya nilai valuta asing.
Orang-orang dalam negeri yang akan berkunjung ke luar negeri.
Perusahaan-perusahaan asing (yang ada di Indonesia) yang akan membayar dividen kepada para pemegang sahamnya di luar negeri.
Pemerintah yang membutuhkan valuta asing untuk membiayai perwakilan-perwakilannya di luar negeri, menyelesaikan utang-utang luar negeri yang telah jatuh tempo, membayar bunga, dan untuk keperluan luar negeri lainnya.
Fungsi Pasar Valas
memperlancar terjadinya kegiatan ekspor dan impor,
memperlancar penukaran valuta asing,
memperlancar pemindahan dana dari suatu negara ke negara lainnya,
memberikan tempat para pedagang valuta asing untuk melakukan spekulasi.
Perdagangan Internasional
Pengertian Perdagangan Internasional
Proses tukar-menukar barang atau jasa yang terjadi antara satu negara dengan negara yang lain inilah yang disebut perdagangan internasional. Dalam perdagangan antarnegara tersebut melibatkan eksportir dan
importir.
Penyebab Timbulnya Perdagangan Internasional
Perbedaan hasil produksi
Perbedaan harga barang
Adanya keinginan meningkatkan produktivitas
Faktor-faktor Penghambat Perdagangan Internasional
Tidak amannya suatu Negara
Kebijakan ekonomi internasional yang dilakukan suatu Negara
Tidak stabilnya kurs mata uang asing
Perbedaan Perdagangan Dalam Negeri & Luar Negeri
No.
Aspek
Perdagangan dalam negeri
Perdagangan luar negeri
1
Jangkauan wilayah Satu wilayah negara Menjangkau beberapa negara
2
Cara pembayaran Satu macam uang Bermacam-macam uang (valuta asing)
3
Sistem distribusi Sebagian besar sistem distribusi langsung Sistem distribusi tidak langsung
4
Peraturan yang berlaku Menggunakan aturan satu negara sendiri Aturan dari beberapa negera yang terlibat
5
Tingkat Persaingan Kurang ketat karena bersaing dengan produsen dari dalam negeri Lebih ketat karena melibatkan produsen dari berbagai negara
6
Biaya angkutan Lebih murah karena dalam satu negara Lebih mahal karena jangkauannya beberapa negara
Kegiatan Ekspor & Impor
Ekspor
Banyak orang atau badan hukum yang melakukan penjualan barang ke luar negeri. Kegiatan tersebut disebut ekspor, dan orang atau badan yang melakukannya dinamakan eksportir.
Dengan adanya ekspor, pemerintah memperoleh pendapatan berupa devisa. Semakin banyak ekspor semakin besar devisa yang diperoleh negara. Secara garis besar, barang-barang yang diekspor oleh Indonesia terdiri atas dua macam, yaitu minyak bumi dan gas alam (migas) dan nonmigas.
Adapun barang-barang yang termasuk nonmigas sebagai berikut:
1) Hasil pertanian dan perkebunan. Contohnya, karet, kopi, dan kopra.
2) Hasil laut terutama ikan dan kerang.
3) Hasil industri. Contohnya kayu lapis, konfeksi, minyak kelapa sawit, meubel, bahan-bahan kimia, pupuk, dan kertas.
4) Hasil tambang nonmigas. Contohnya bijih nekel, bijih tembaga, dan batubara.
Banyak faktor yang dapat memengaruhi perkembangan ekspor suatu negara yaitu:
1) Kebijakan pemerintah di bidang perdagangan luar negeri
2) Keadaan pasar di luar negeri
3) Kelincahan eksportir untuk memanfaatkan peluang pasar
Untuk mengembangkan ekspor, pemerintah dapat menerapkan kebijakankebijakan sebagai berikut:
Menambah macam barang ekspor
Memberi fasilitas kepada produsen barang ekspor
Mengendalikan harga produk ekspor di dalam negeri
Menciptakan iklim usaha yang kondusif
Menjaga kestabilan kurs valuta asing
Pembuatan perjanjian dagang internasional
Peningkatan promosi dagang di luar negeri
Penyuluhan kepada pelaku ekonomi
Impor
Banyak orang atau lembaga yang membeli barang dari luar negeri untuk dijual lagi di dalam negeri. Kegiatan ini disebut dengan impor, dan orang atau lembaga yang melakukan impor disebut importir.
Kegiatan impor dilakukan jika harga barang yang bersangkutan di luar negeri lebih murah. Harga yang lebih murah tersebut karena antara lain:
1. Negara penghasil mempunyai sumber daya alam yang lebih banyak,
Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah,
Negara penghasil bisa memproduksi barang dengan jumlah yang lebih banyak.
Dampak positif pembatasan impor tersebut secara umum sebagai berikut:
1) Menumbuhkan rasa cinta produksi dalam negeri.
2) Mengurangi keluarnya devisa ke luar negeri.
3) Mengurangi ketergantungan terhadap barang-barang impor.
4) Memperkuat posisi neraca pembayaran.
Negara yang melakukan pembatasan impor juga menerima dampak yang tidak diinginkan. Dampak negatifnya sebagai berikut:
1) Jika terjadi aksi balas-membalas kegiatan pembatasan kuota impor, maka perdagangan internasional menjadi lesu. Dampak selanjutnya adalah, terganggunya pertumbuhan perekonomian negara-negara yang bersangkutan.
2) Karena produsen dalam negeri merasa tidak mempunyai pesaing, mereka cenderung kurang efisien dalam produksinya. Bahkan tidak hanya itu, produsen juga kurang tertantang untuk meningkatkan mutu produksinya.
Dampak Perdagangan Internasional
Dampak Positif
Mempererat persahabatan antarbangsa
Menambah kemakmuran negara
Menambah kesempatan kerja
Mendorong kemajuan Ilmu Pen getahuan dan Teknologi
Sumber pemasukan kas negara
Menciptakan efisiensi dan spesialisasi
Memungkinkan konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu Negara
Dampak Negatif
Adanya ketergantungan suatu negara terhadap negara lain.
Adanya persaingan yang tidak sehat dalam perdagangan internasional.
Banyak industri kecil yang kurang mampu bersaing menjadi gulung tikar.
Adanya pola konsumsi masyarakat yang meniru konsumsi negara yang lebih maju.
Terjadinya kekurangan tabungan masyarakat untuk investasi. Ini terjadi karena masyarakat menjadi konsumtif.
Timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara yang lebih maju.
Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar